Israel Siapkan Aksi Besar, Terowongan Hamas di Gaza Dibongkar

carguyshub –  Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa pihaknya telah memerintahkan Tentara Pertahanan Israel (IDF) untuk mempersiapkan pembongkaran jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Jalur Gaza. Katz menyebut langkah ini akan menjadi tahapan besar setelah seluruh sandera dibebaskan dan diserahkan dengan aman.

Dalam pernyataannya pada Minggu (12/10/2025), Katz menegaskan bahwa pembongkaran terowongan tersebut akan dilakukan langsung oleh IDF dengan dukungan mekanisme internasional yang akan dibentuk di bawah pengawasan Amerika Serikat (AS). Ia menyebut operasi itu sebagai “tantangan utama bagi Israel setelah fase pemulangan sandera”.

Melalui unggahan di platform X, Katz menyampaikan bahwa pembongkaran infrastruktur bawah tanah Hamas merupakan langkah penting untuk menekan kekuatan kelompok tersebut di Gaza. Menurutnya, terowongan-terowongan itu selama ini digunakan untuk menyembunyikan pasukan, memindahkan logistik, dan menahan sandera secara rahasia.

BACA JUGA :”🔥 Logam Tanah Jarang RI Jadi Rebutan Dunia, Siapa Kuasai?”

Pemerintah Israel menilai bahwa penghancuran jaringan bawah tanah Hamas menjadi bagian strategis dari upaya stabilisasi keamanan regional. Katz menegaskan, koordinasi internasional akan memastikan proses tersebut berlangsung sesuai hukum internasional dan meminimalkan risiko bagi warga sipil.

Langkah ini menandai tahap baru dalam strategi militer Israel di Gaza setelah berbulan-bulan konflik berkepanjangan dengan Hamas. Pemerintah Israel menyatakan komitmennya untuk menuntaskan misi pembebasan sandera, sekaligus menghapus ancaman infrastruktur bawah tanah Hamas yang selama ini menjadi simbol kekuatan pertahanan mereka di Gaza.

Israel dan Hamas Jalankan Fase Pertama Gencatan Senjata Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa pembongkaran terowongan Hamas di Gaza merupakan inti dari proses demiliterisasi wilayah tersebut. Ia menyebut langkah itu sebagai makna utama dari pelucutan senjata Hamas, yang menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada Rabu (8/10/2025) bahwa kedua pihak telah menyetujui rencana gencatan senjata 20 poin yang disusun langsung olehnya. Rencana tersebut mencakup pembebasan semua tawanan Israel di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina. Selain itu, Israel akan melakukan penarikan pasukan secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza untuk mengakhiri pertempuran.

BACA JUGA : “🔴 Tragedi Ponpes Al Khoziny: 50 Jenazah Berhasil Teridentifikasi”

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata resmi dimulai pada Jumat (10/10/2025) siang. Pasukan Israel telah menyelesaikan penarikan bertahap ke garis kuning, yang memicu waktu 72 jam untuk proses pertukaran tawanan.

Gaza Akan Miliki Pemerintahan Baru Tanpa Hamas

Dalam tahap kedua perjanjian, rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa keterlibatan Hamas. Pemerintahan ini akan dijalankan oleh warga Palestina dan pasukan keamanan gabungan dari negara-negara Arab dan Islam.

Kesepakatan juga menegaskan pelucutan total senjata Hamas sebagai syarat mutlak menuju stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.

Sejak awal konflik pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Situasi di Gaza kini digambarkan sebagai tidak layak huni, dengan infrastruktur hancur dan krisis kemanusiaan yang memburuk. Kesepakatan baru ini diharapkan menjadi langkah awal menuju perdamaian permanen di kawasan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *