carguyshub – Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, NTB, resmi berakhir dengan sukses besar. Ajang balap motor dunia ini mencatatkan sejarah baru sebagai penyelenggaraan terbaik sejak pertama kali digelar di Mandalika.
Peningkatan terlihat di berbagai aspek, mulai dari manajemen teknis, pelayanan penonton, hingga kesiapan infrastruktur pendukung. Tahun ini, koordinasi antarinstansi dan mitra berlangsung solid, menjadikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan profesional.
Selain menghadirkan aksi para pembalap dunia, MotoGP Mandalika 2025 juga menjadi wadah promosi budaya Indonesia. Penyelenggara menampilkan tradisi dan seni khas Sasak melalui sambutan budaya, sajian kuliner lokal, serta pameran kerajinan tangan. Seluruh aktivitas tersebut memperlihatkan kekayaan dan keaslian budaya Lombok Tengah di mata dunia.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa MotoGP Mandalika tidak hanya menjadi ajang olahraga internasional, tetapi juga platform strategis untuk memperkenalkan pariwisata dan budaya Indonesia secara global.
BACA JUGA : “Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza”
“Tahun ini adalah penyelenggaraan terbaik sejauh ini. Tingkat hunian hotel mencapai 100 persen, dan kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah penerbangan demi memenuhi lonjakan pengunjung,” ujar Maya dalam keterangan resminya.
Kehadiran MotoGP di Mandalika membawa dampak positif bagi ekonomi daerah. Masyarakat lokal ikut merasakan manfaat dari peningkatan kunjungan wisatawan serta aktivitas ekonomi yang tumbuh pesat.
MotoGP Mandalika 2025 bukan hanya menunjukkan prestise olahraga otomotif kelas dunia, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi nasional dalam memajukan pariwisata, budaya, dan kebanggaan Indonesia di panggung internasional.
Antusiasme luar biasa masyarakat terhadap MotoGP Mandalika 2025 terlihat dari tingkat hunian hotel yang mencapai 100 persen. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi NTB, rata-rata okupansi hotel di seluruh Pulau Lombok selama ajang berlangsung mencapai 93 persen. Kota Mataram mencatat 90 persen, sementara kawasan Mandalika menorehkan angka sempurna 100 persen.
Capaian ini menegaskan daya tarik kuat MotoGP bagi penonton domestik maupun mancanegara. Dampaknya meluas ke sektor ekonomi, terutama perhotelan, transportasi, dan UMKM lokal yang mengalami peningkatan pendapatan signifikan.
Lonjakan Wisatawan Dorong Penerbangan Tambahan ke Lombok
Untuk memenuhi lonjakan permintaan perjalanan, sejumlah maskapai menambah frekuensi penerbangan menuju Lombok. Tercatat 44 penerbangan tambahan beroperasi selama penyelenggaraan ajang. Rinciannya meliputi Garuda Indonesia 18 penerbangan, Citilink 10, AirAsia 8, Pelita Air 2, dan Wings Air 6 penerbangan.
Penambahan jadwal ini membuktikan peran besar MotoGP sebagai penggerak utama mobilitas wisatawan. Ajang ini tidak hanya mendatangkan penonton, tetapi juga memperkuat ekosistem pariwisata NTB melalui peningkatan konektivitas udara.
BACA JUGA : “Jurnalis Finlandia Mogok Makan Protes Penahanan Israel”
Mandalika Jadi Ikon Sport Tourism dan Kebanggaan Nasional
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa MotoGP Mandalika memadukan olahraga, budaya, dan kearifan lokal Indonesia. Menurutnya, ajang ini membuktikan bahwa kekayaan budaya nasional dapat terintegrasi dalam pengalaman olahraga global.
Ketua Penyelenggara Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Warokka, menambahkan bahwa tahun ini menjadi edisi terbaik sepanjang sejarah. Sirkuit Mandalika meraih sertifikasi Grade A Homologation dari FIM, menandakan kesetaraan dengan lintasan dunia.
MotoGP Mandalika 2025 semakin memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi sport tourism unggulan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan kebanggaan nasional di kancah internasional.




Leave a Reply